Beredar di Media Sosial (Medsos) terkait pemberitaan mencatut salahsatu nama oknum Anggota DPRD Luwu Timur diketahui bernama Sarkawi Hamid.
Dalam isi pemberitaan yang beredar, Politisi dari Partai Gerindra ini mengkritik perihal jadwal perayaan hari jadi Luwu Timur ke-22 yang rencananya diundur dari 3 Mei ke 10 Mei 2025 mendatang.
Dalam kutipannya, diundurnya Hari Jadi Bumi Batara Guru menyalahi aturan Perda nomor 6 tahun 2006 yang diperingati setiap 3 Mei setiap tahunnya.
“Memindahkan tanggal peringatan HUT Lutim ini sama halnya mempertontonkan kepada publik bahwa Pemerintah Luwu Timur yang sekarang ini telah melanggar aturan yang sudah dibuatnya sendiri,” kata Sarkawi, Kamis (17/4/2025) di media.
Beredarnya kritikan diera Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam dan Wakilnya Puspawati Husler yang dilontarkan Sarkawi mendapat respon dari Mantan Anggota DPRD Lutim Dua Periode Najamuddin.
Mantan anggota DPRD Luwu Timur dari Partai Golkar ini menyayangkan narasi yang disampaikan Sarkawi, perihal rencana hari jadi Lutim dirayakan pada 10 Mei 2025.
“Seharusnya dia (Sarkawi,red.) harus tahu mana yang dikatakan Pindah dan mana dikatakan mundur, ” Singkatnya.
Kata Naja, seharusnya Sarkawi jangan menolak lupa soal perayaan HUT Luwu Timur yang dilaksanakan pada Tahun-Tahun Sebelumnya.
“Hari jadi Luwu Timur pada tahun 2020 diperingati pada tanggal 5 Mei Tahun 2022 diperingati pada tanggal 12 Mei. Entah dia lupa atau pura-pura lupa. Kenapa harus sekarang dia mengkritik, kenapa tidak dari tahun sebelumnya,”cetus Naja.
Menurut Naja, pengunduran jadwal perayaan hari jadi Luwu Timur bukan karena ketidak siapan panitia.
Tetapi menyesuaikan jadwal Tiga Gubernur yang akan menghadiri HUT Lutim nantinya. “Panitia juga butuh koordinasi untuk kesiapan Gubernur Sulsel, Sultra dan Sulteng yang nantinya akan hadir.
Baru kali ini loh perayaan hari jadi Lutim akan dihadiri tiga gubernur. Jadi jangan kesannya membenturkan Pemda dengan pejuang pemekaran dengan kritikan yang bagaimana ya..,” tambahnya. (*)