Kejari Lutim dan 14 Desa Binaan Hadirkan Pasar Murah dan Pameran Kampung Pangan untuk Ketahanan Pangan Daerah.

Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan di Kabupaten Luwu Timur, Kejaksaan Negeri (Kejari) Luwu Timur berkolaborasi dengan 14 desa binaan Kampung Pangan Adhyaksa menggelar Pasar Murah dan Pameran Produk Kampung Pangan. (22/02)

Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Acara yang berlangsung meriah ini menghadirkan berbagai produk unggulan dari desa-desa binaan, mulai dari hasil pertanian, olahan pangan, hingga produk kreatif berbasis lokal.

“Alhamdulillah, kegiatan yang dilakukan kejaksaan ini yang dipermotori langsung oleh pak kejari, sangat positif bagi masyarakat. Disamping memperkenalkan produk-produk lokal dari hasil tanaman dan olahan masyarakat, saya kira menjadi energi positif bagi masyarakat dan UMKM Kab. Luwu Timur.” Ujar pak alfian alwi, mantan anggota DPRD Luwu Timur saat ditemui tim warta di lapangan.

Selain itu, pasar murah turut digelar untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Masyarakat yang hadir menyambut baik inisiatif ini. Salah seorang warga mengungkapkan bahwa kehadiran pasar murah ini sangat membantu.

“Walaupun harganya beda tipis dengan yang dipasar, setidaknya lebih murah. Saya sangat bersyukur karena adanya acara seperti ini” ujar salah satu pembeli saat ditanya tim warta merekam indonesia.

Sementara itu, para pelaku usaha lokal dari desa binaan mengaku mendapat peluang lebih luas untuk memperkenalkan dan memasarkan produk mereka.

Misalnya saja dari tiga desa yang ditemui tim warta saat ditanya, sangat antusias dalam menjawab pertanyaan tentang produk mereka, Desa Bahari, Desa Tampinna dan Desa Maliwowo.

“Kami sangat semangat, dibantu dari memperkenalkan sampai pengurusan perizinan produk kami. Seperti ikan bandeng tanpa tulang dan abon, yang pasarnya sudah sampai Kabupaten Wajo” ujar ibu amel, owner ikan bandeng tanpa tulang di Desa Bahari.

“Kegiatan ini sangat membantu dalam memperkenalkan produk-produk lokal masyarakat” tambah Kepala Desa Bahari.

Sedangkan dari Desa Tampinna dan Desa Maliwowo, mengaku bahwa produk mereka sangat diminati oleh para pembeli.

“Kebanyakan hasil tani yang kami pajang. Ada juga tape dari UMKM perempuan, tapi sudah habis terjual”ujar pelaksana dari Desa Tampinna.

“Sama dengan Desa yang lain, jagung, rambutan, durian, pokoknya hasil tani. Tapi kami ada produk olahan kelapa, VCO namanya. Bagus buat obat gatal-gatal dan banyak lagi manfaatnya” ujar pelaksana dari Desa Maliwowo.

Harapannya, program ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menerapkan konsep serupa dalam membangun kemandirian pangan. (*)

Latest news
Related news