Abu Dhabi (ESDM) – Pemerintah Republik Indonesia dan Persatuan Emirat Arab (PEA) menandatangani Memorandum Saling Pengertian (MSP) untuk memperkuat kerja sama strategis di sektor energi dan sumber daya mineral.
Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dan Menteri Energi dan Infrastruktur PEA Suhail Mohammed Faraj Al Mazrouei di Abu Dhabi, Sabtu (23/11/2024).
Prosesi penandatanganan berlangsung di hadapan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden PEA Mohamed bin Zayed Al Nahyan, di sela kunjungan kerja Presiden Prabowo ke Abu Dhabi.Fokus Kerja Sama StrategisMSP ini mencakup sejumlah inisiatif penting, di antaranya:
1. Pertukaran Informasi dan KebijakanKedua negara akan berbagi strategi kebijakan, regulasi, dan pengalaman untuk mendukung pembangunan sektor energi.
2. Pengembangan Teknologi InovatifKerja sama akan berfokus pada transfer teknologi bersih, termasuk Carbon Capture Storage/Carbon Capture Utilization Storage (CCS/CCUS), biofuel, dan hidrogen.
3. Kolaborasi Rantai Pasok MineralKolaborasi mencakup pengolahan mineral terintegrasi dari midstream hingga downstream serta pengembangan manufaktur.
4. Peningkatan Kompetensi SDMPelatihan dan pengembangan sumber daya manusia menjadi prioritas untuk mendukung pengelolaan sektor energi yang berkelanjutan.
Akselerasi Transformasi EnergiMenteri Bahlil menyampaikan bahwa kerja sama ini selaras dengan visi Indonesia menuju Net Zero Emissions pada 2060.
Baca Juga: Rusak Diduga Akibat Ulah PT.VALE, Masyarakat Lioka Gotong Royong Benahi Jalan Umum.
“Melalui dukungan PEA, Indonesia dapat mengakselerasi pengembangan sektor energi berbasis teknologi inovatif dan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan. Ini bagian dari program Asta Cita yang digalakkan Presiden Prabowo, khususnya terkait swasembada energi dan hilirisasi,” ujar Bahlil.
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama ini sebagai solusi konkret untuk tantangan energi global. “Dengan MSP ini, kita tidak hanya mempererat persahabatan, tetapi juga menciptakan solusi konkret dalam menghadapi tantangan energi domestik dan global,” tambahnya.
Membangun Legacy Energi untuk Generasi MendatangKerja sama ini diharapkan menjadi pijakan penting dalam membangun energi yang berkelanjutan dan inklusif. “Ini tentang legacy sektor energi yang kita tinggalkan untuk generasi mendatang,” pungkas Bahlil.
Kesepakatan ini mempertegas posisi Indonesia dan PEA sebagai mitra strategis dalam mentransformasi sektor energi global, memberikan manfaat nyata, dan mendorong inovasi yang berdampak positif pada keberlanjutan lingkungan. (M. Ridho/Ndi)