Luwu Timur – Sekira Pukul 17.40 Wita malam tadi, Senin 23/12/2024 telah ditemukan mayat berjenis kelamin perempuan di Sungai Tomoni Kecamatan Mangkutana.
Dijelaskan Kapolsek Mangkutana AKP Simon Siltu, perempuan tersebut diketahui bernama Sri Utami (78) warga Dusun Pakatan Desa Wonorejo, Luwu Timur.
“Dari keterangan saksi yakni bapak Suyudi mendapat kabar dari salah satu warga yang sementara mencari rumput di pinggir sungai tomoni menyampaikan terkait adanya seorang perempuan ditemukan terapung di sungai Tomoni.
Setelah itu saksi langsung menuju ke sungai Tomoni, setelah tiba dilokasi dia kemudian menyampaikan kepada bapak Alexander (Menantu korban) yang kebetulan sempat berkomunikasi terkait adanya keluarga mereka yang pergi dari rumah.
Keluarga dan warga tiba di lokasi kejadian diketahui korban merupakan keluarganya yang telah meninggalkan rumah pada hari Minggu, 22/12/2024 sekitar Pukul 16.00 Wita, “urai Kapolsek.
Usai ditemukan warga kemudian mengevakuasi jenazah korban dari sungai Tomoni menuju kediamannya di desa Maleku dengan menggunakan mobil ambulance.
” Dari keterangan warga yang lain menjelaskan bahwa pada Minggu 22/12/2024 sekitar pukul 11.00 Wita, dia sempat melihat korban lewat di depan rumahnya seorang diri kemudian mengarah ke pinggir sungai Tomoni, namun saat itu saksi mengira korban hendak menuju ke rumah pak Sri yang berada di samping rumahnya, “tambahnya.
Selain itu, Berdasarkan keterangan keluarga bahwa korban meninggalkan rumah sejak hari minggu itu, dimana pada saat itu suami korban (Kanesa) menemukan sebuah catatan di atas meja bertuliskan “Jangan di cari, Selamat tinggal, Saya ngk kuat
“Sehubungan dengan adanya catatan yg ditinggalkan oleh korban pada saat meninggalkan rumah, sehingga besar kemungkinan korban sedang mengalami permasalahan dalam rumah tangga. sehingga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri di sungai Tomoni,”urai AKP Simon Siltu.
Sekedar diketahui, Jenazah korban ditemukan pertama kali oleh warga dalam posisi tersangkut di bekas bangunan talut yang berada di tengah sungai Tomoni.
Sehubungan dengan kejadian tersebut pihak keluarga tidak keberatan dan menolak untuk dilakukan (Outopsi) terhadap jenazah korban. (*)