Dibalik Layar – Jelang Bulan Ramdhan yang jatuh pada Sabtu 01/03/2025 mendatang, kelangkaan tabung elpiji semakin menjadi-jadi di Luwu Timur.
Tak hanya itu, saat sidak koperindag disejumlah agen mendapati agen nakal menjual diatas harga het. Mirisnya, Koperindag tidak melakukan tindakan hanya berupa teguran yang jelas nyata sudah ada pelanggaran didepan mata.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Pospera PAC Towuti Amrullah menganggap Dinas Koperindag dan Aparat Penegak Hukum (APH) tidak serius menangani persoalan keresahan warga lutim ini.
“Kalau hanya teguran dan himbauan saja, yakin dan percaya akan terulang hal yang nantinya. Karena tidak dilakukan efek jera kalau perlu lakukan penyegelan.
Kalau seperti teguran, percayalah agen-agen nakal akan menganggap isapan jempol saja. Karena salahsatu isi fakta integritas sudah jelas ada poin yang mengatur, jika kedapatan menjual harga diatas het, akan dilakuka sanksi berat yakni penyegelan,” beber Amrullah. Jumat, 17/01/2025
Atas nama Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Luwu Timur, lanjut pria yang akrab disapa Ullah Kamase inipun menantang Dinas Koperindag dan APH membuat gebrakan untuk mengatasi kelangkaan gas melon berupa menjaga jalur perbatasan.
Kalau ada pelanggaran, langsung tindak. Alasannya, jalur perbatasan yakni nuha, seba-seba menuju morowali sulawesi tengah dan jalur trans sulawesi mangkutana menuju pendolo sulteng, merupakan akses jalan tol para agen nakal menjual gas elpiji keluar daerah.
“Kalau memang dinas koperindag dan terkhusis APH serius menangani kasus gas elpiji ini, coba tongkrongi jalur perbatasan. Jalur itu seperti jalan tol untuk oknum agen nakal membawa gas elpiji untuk dijual ke morowali. Padahal sama-sama kita ketahui, di Kasintuwu sana ada pos polisi 24 jam selalu terbuka, ” cetusnya. (*)